Selasa, 17 Mei 2011

keajaiban alam tersembunyi

Gua Gong
Gua Gong terletak di desa Bomo kecamatan Punung. Gua ini merupakan salah satu tempat wisata andalan kota Pacitan. Luas gua ini hampir 500 m persegi. Akses menuju gua Gong cukup mudah, karena bisa ditempuh oleh segala jenis alat transportasi.
Gua Gong pertama kali ditemukan pada tahun 1924 oleh mbah Joyo dan Noyo Sumito. Pada saat itu, ia sedang mencari air di musim kemarau.
Menurut Sarwanto, penjaga Gua Gong bahwa Dinamakan Gua Gong karena diambil dari nama Gunung Gong tempat gua tersebut berada. Konon ceritanya sebelum dibuka untuk umum, terdengar suara bunyi-bunyian seperti gamelan Jawa setiap malam Jum’at Kliwon. Entah bunyi itu berasal dari tetesan air dari stalagtit dan stalakmit atau pun berasal dari mahluk halus. Selain itu, stalagtit dan stalagmit yang ada di dalam gua Gong jika dipukul bisa mengeluarkan bunyi seperti bunyi gong. Selain memiliki stalagmit dan stalagtit yang cukup cantik, Gua Gong juga mempunyai empat genangan air (masyarakat menyebutnya dengan sendang). Sarwanto menambahkan bahwa konon setiap Sendang tersebut memiliki khasiat dan kegunaan tersendiri. Keempat Sendang tersebut adalah Sendang Jampi Rogo (airnya dipercaya berkhasiat untuk kesehatan dan pengobatan), Sendang Kamulyan (berkhasiat untuk menambah kemulyaan), Sendang Panguripan dan sendang Relung Jiwo. Berdasarkan kepercayaan, pengambilan air biasanya dilakukan pada malam Jum’at Kliwon dan paling utama di bulan Syura.
Dalam sehari pengunjung gua Gong sekitar 300 orang, ketika liburan bisa mencapai 1000 pengunjung. Bahkan ketika hari lebaran bisa mencapai 5000 pengunjung. Pengunjung cukup membayar Rp 4200 untuk dewasa, dan anak kecil Rp 2700. Terdapat diskon sebesar 20% untuk rombongan luar Pacitan. gua luwengGua Luweng Jaran
Nah bagi anda yang memiliki jiwa petualang, tempat wisata yang satu ini cocok untuk anda datangi, yaitu gua Luweng Jaran. Luweng Jaran merupakan gua terpanjang di Indonesia. Pada tahun 2002 Luweng Jaran terdaftar dalam daftar gua terpanjang di dunia dengan panjang total mencapai 24 km.
Luweng Jaran terletak di desa Jlubang, Kec. Punung, Pacitan, Jawa Timur. Ditemukan pertama kali oleh penduduk setempat, kemudian di eksplorasi pertama kali oleh tim Ekspedisi Gabungan Anglo – Australian, yang didampingi oleh Penelusur Gua dari Indonesia pada tahun 1984.
Menelusuri gua ini diperlukan peralatan vertikal, sumuran pertama dg kedalaman 12 meter, sampai ke teras pertama dengan jarak sekitar 25 meter sebelum mencapai sumuran kedua dengan kedalaman 25 meter setelah sumuran kedua, terdapat lorong yang sangat besar, mulai disini medan dapat ditempuh tanpa peralatan vertikal. Disarankan untuk membawa peta gua atau meninggalkan marker supaya tidak tersesat dalam kegiatan penelusuran di gua ini. Selain itu, gua ini sangat berbahaya pada musim hujan, karena merupakan Swallow Hole atau tempat menghilangnya sungai permukaan ke dalam gua. Tidak sedikit penelusur gua yg terjebak banjir di gua ini.
Demi keselamatan dan keamanan, wisatawan harus meminta izin terlebih dahulu dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
gua tabuhanGua Tabuhan
Gua yang berada di desa Warreng kecamatan Donorojo ini diberi nama tabuhan karena stalaktit dan stalagmitnya apabila dipukul secara berirama akan menjadi sebuah iringan musik yang indah. Hal inilah yang membuat daya tarik tersendiri para seniman, sehingga mereka terkadang mengadakan gelar seni. Selain itu, banyak juga peninggalan sejarah dan prasejarah yang ditemukan disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar